robotikauns.net | Sistem bilangan (number system) adalah cara untuk mewakili besaran dari suatu satuan fisik (Andri, 2003). Sistem bilangan yang paling sering digunakan oleh manusia adalah sistem bilangan desimal, disamping masih ada sistem biner, oktal, dan heksadesimal. Sedangkan komputer, logika yang ada di dalamnya diwakili oleh dua keadaan yaitu keadaan off (logika 0) dan keadaan on (logika 1). Dengan fenomena itu, munculah konsep sistem bilangan biner, yang hanya menggunakan dua (2) macam nilai untuk mewakili suatu besaran nilai. Selain itu, komputer juga menggunakan sistem bilangan oktal (octal number system) dan sistem bilangan heksadesimal (hexadecimal number system).
A. Bilangan Desimal
Sistem bilangan desimal menggunakan 10 macam simbol bilangan berbentuk 10 digit angka, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10. Bentuk nilai suatu bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) atau pecahan integer (decimal fraction). Integer desimal adalah nilai desimal yang bulat, misalnya nilai 2774 adalah integer desimal, yang dapat diartikan :
Sistem bilangan desimal menggunakan 10 macam simbol bilangan berbentuk 10 digit angka, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10. Bentuk nilai suatu bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) atau pecahan integer (decimal fraction). Integer desimal adalah nilai desimal yang bulat, misalnya nilai 2774 adalah integer desimal, yang dapat diartikan :
Pecahan desimal adalah nilai desimal yang mengandung nilai pecahan di belakang koma, misalnya nilai 252,25 adalah pecahan desimal yang dapat diartikan :
B. Bilang Biner
Sistem bilangan biner menggunakan dua (2) macam simbol bilangan berbentuk dua digit angka, yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner menggunakan basis 2. Misalnya nilai bilangan biner (101101)2 dapat diartikan dalam sistem bilangan desimal yang bernilai:
C. Bilangan Oktal
Sistem bilangan oktal menggunakan basis 8. Sistem bilangan oktal menggunakan delapan (8) macam simbol bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Misalnya bilangan oktal (352)8 di dalam sistem bilangan desimal bernilai:
D. Bilangan Heksadesimal
Sistem bilangan heksadesimal menggunakan enambelas (16) macam simbol, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F. Sistem bilangan heksadesimal menggunakan basis 16. Sistem bilangan heksadesimal digunakan untuk alasan tertentu.
Sistem bilangan heksadesimal paling banyak digunakan dalam pembuatan suatu program dengan bahasa pemrograman tertentu. Hal ini dikarenakan mudahnya pengkonversian bilangan ini dengan bilangan yang lain, terutama dengan bilangan biner dan desimal. Karena berbasis 16, maka satu angka pada heksadesimal akan menggunakan 4-bit.
Sebagai contoh, nilai bilangan heksadesimal (F5)16 dalam sistem bilangan desimal bernilai :
____________________
Sumber pustaka:
Andri Kristanto, 2003, “Bahasa Assembler”, Gava Media, Yogyakarta
Taufiq Dwi Septian Suyadhi, 2010, “Buku Pintar Robotika”, ANDI Offset, Yogyakarta
http://www.robotics-university.com
0 komentar:
Posting Komentar
robotikaUNS.net hanya mengizinkan komentar yang berkualitas.